MEWUJUDKAN
KETAHANAN ENERGI BERBASIS
LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN MELALUI AKSI GENERASI
MUDA INDONESIA
Disusun
Oleh :
Mochammad
‘Ainurroziqin
Pertumbuhan penduduk yang setiap tahun terus
mengalami peningkatan membuat kebutuhan manusia menjadi tidak terbendung.
Ditambah dengan dipacunya industrialisasi dan transportasi di segala bidang
kehidupan pasca revolusi industri yang akhirnya menjadikan kebutuhan akan
energi semakin membengkak. Dari hal tersebut dapat dinyatakan bahwa akibat dari
energi yang semakin tergerus adalah peningkatan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya,
dan dipacunya industrialisasi dan transportasi di segala bidang kehidupan. Maka
kedua hal tersebut bisa menjadi langkah awal terjadinya kelangkaan energi
seiring dengan terus bertambahnya kebutuhan manusia.
Menurut
data International Energy Outlook 2013 (IEO 2013) yang dirilis oleh Energy
Information Administration (EIA), lembaga energi milik pemerintah Amerika
Serikat menyatakan bahwa, konsumsi energi dunia diperkirakan naik 56% pada
tahun 2040 karena didorong oleh pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang.
Mengingat
di dunia, khususnya Indonesia, pertumbuhan jumlah penduduk setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan yang signifikan. Jika tidak ada penekanan
pertumbuhan penduduk yang sebanding dengan jumlah penduduk yang kian bertambah,
tidak menutup kemungkinan Indonesia akan mengalami kelangkaan energi.
Penggunaan energi yang berlebihan akan menyebabkan sumber energi semakin
menipis sehingga terjadi kelangkaan energi. Dampak kelangkaan energi ini juga
nantinya sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang berada pada kalangan
menengah ke bawah. Kelangkaan bahan bakar berbasis fosil telah berdampak pada
melonjaknya harga bahan bakar. Tidak hanya berhenti di situ saja, akibat
melonjaknya bahan bakar berbasis fosil, harga sembako rumah tangga juga ikut
melambung. Akhirnya beban masyarakat akan menjadi semakin berat. Maka Indonesia
harus mempunyai strategi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat agar terhindar
dari kelangkaan energi.
Mengingat
di Indonesia merupakan negara kepulauan tropis yang memiliki sumber daya alam
yang sangat kaya, pada dasarnya mempunyai potensi yang besar dalam memenuhi
pasokan energi nasional. Dengan adanya keanekaragaman sumber daya alam tersebut
diperlukan adanya pengelolaan, konservasi, pemanfaatan, dan perlindungan dari
pemerintah guna menjaga kekayaan alam agar tetap terjaga keasliannya. Kekayaan
alam harus dihemat penggunaannya agar tidak cepat habis bahkan mengalami
kepunahan, terutama kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui seperti minyak
bumi, batubara, dan emas.
Keberadaan
potensi energi terbarukan yang sangat besar yang dimiliki Indonesia dapat untuk
dikembangkan sebagai sumber energi alternatif pengganti energi fosil yang
produksinya telah menurun. Sumber energi yang dapat dikembangkan antara lain
adalah :
1. Energi Surya
Energi surya atau
matahari merupakan energi yang paling kuat dan paling besar persediaannya.
Sinar surya dapat digunakan sebagai pencahayaan, pembangkit listrik, pemanas
air, dan berbagai proses industri. Sinar matahari dapat menghasilkan energi
listrik dengan bantuan panel surya. Namun, kekurangan dari energi surya ini
adalah faktor cuaca yang tidak mendukung.
2. Energi Angin
Energi angin dapat
digunakan sebagai pembangkit listrik dengan bantuan turbin angin. Kekurangan
dari energi angin ini adalah faktor keadaan angin yang tidak menentu.
3. Energi Biogas dari Sampah Organik Rumah Tangga
Memanfaatkan sampah
organik rumah tangga menjadi sumber alternatif, merupakan sebuah inovasi baru
dalam memenuhi kebutuhan berskala rumahan. Dengan mengubah biomassa itu (sampah
organik) menjadi biogas dapat kita manfaatkan misalnya sebagai pembangkit
listrik rumah tangga. Hal ini dapat mengurangi penggunaan energi yang berasal
dari bahan dasar fosil.
Dari
ketiga contoh sumber energi terbarukan diatas, diperlukan langkah yang
strategis dari semua pihak khususnya generasi muda. Selain para pemuda terlibat
aktif dalam hal mengentaskan masalah kelangkaan energi, diperlukan juga langkah
strategis dari beberapa pihak lain, seperti produsen, peneliti, dan pemerintah.
Pihak-pihak
yang terlibat dalam upaya mengatasi masalah kelangkaan energi haruslah saling
bersinergis, sehingga tidak timbul anomali program bio energi. Dalam hal ini,
pemerintah harus memfasilitasi para peneliti untuk mengembangkan penemuan
terhadap energi alternatif dan memberikan hak paten terhadap hasil penemuannya.
Pemerintah juga harus memfasilitasi para produsen dengan pengadaan bio energi
terbarukan, dan memperhatikan pemasok bahan baku bio energi (dalam hal ini
petani) sampai ke pengolah (pemroduksi bio energi).
Generasi
muda Indonesia harus mempunyai prinsip kemandirian dan berkelanjutan. Artinya
ialah Indonesia harus senantiasa mewujudkan dari waktu ke waktu, sebagai
prasyarat eksistensi bangsa dalam mengatasi ancaman kelangkaan energi yang
dampaknya kian terlihat nyata. Maka perhatian Indonesia terhadap masalah
kelangkaan energi harus lebih ditingkatkan.
Kebijakan
yang diambil oleh pemerintah harus lebih inovatif, sehingga dapat memikat hati
masyarakat untuk melakukannya. Begitu pula konsep dan strategi yang ditawarkan
kepada masyarakat juga harus melalui sebuah perencanaan yang matang. Sebagai
generasi muda kita harus memiliki tujuan untuk bangsa ini demi mengakhiri
ancaman dari kelangkaan energi, diantaranya adalah :
1.
Mewujudkan kedaulatan energi nasional.
2.
Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat.
3.
Memberantas para mafia yang memperkeruh
terjadinya ancaman kelangkaan energi.
4.
Melibatkan seluruh elemen masyarakat
dalam program mengakhiri ancaman kelangkaan energi.
Untuk
menunjang memaksimalkan tercapainya pemecahan masalah kelangkaan energi,
diperlukan juga strategi generasi muda dan seluruh elemen masyarakat untuk
mengatasi kelangkaan energi sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera.
Strategi untuk mengatasi kelangkaan energi diantaranya adalah :
1.
Mengubah pola hidup yang boros dalam pemakaian energi fosil
Pola hidup yang selalu mengandalkan akan
energi fosil dalam aktivitas sehari-harinya dan menggunakan tidak pada batasan
yang wajar serta berlebihan dapat menimbulkan pemborosan pemakaian energi,
sehingga mempercepat timbulnya ancaman kelangkaan energi. Maka diharapkan
masyarakat untuk mengubah pola hidupnya dengan kembali pada tradisi Indonesia
dahulu yaitu hidup dalam kesederhanaan dan tidak berlebih-lebihan.
2.
Melaksanakan keluarga berencana
Dengan melaksanakan program keluarga
berencana, maka pertumbuhan penduduk akan lebih berkurang. Program keluarga
berencana ini diharapkan dapat mengarah pada pertumbuhan nol (zero growt).
3.
Menanamkan pendidikan cinta lingkungan
Dengan mengenyam pendidikan cinta
lingkungan, masyarakat akan lebih paham dalam menghadapi perubahan lingkungan
akibat dari ketidakpahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga dan merawat
lingkungan disekitar kita. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan masyarakat
akan lebih mempertahankan lingkungan hidup sehingga tidak merusak siklus
ekologi.
Untuk
mewujudkan kemashlahatan umat manusia dan terhindar dari krisis energi, maka
diperlukan beberapa cara untuk memecahkan masalah yang sering timbul sebagai
akibat dari kelangkaan energi. Beberapa permasalahan yang ditimbulkan dari
kelangkaan energi sudah dijabarkan pada halaman sebelumnya. Diantaranya harga
sembako rumah tangga juga ikut melambung akibat dari kelangkaan energi,
akhirnya beban masyarakat akan menjadi semakin berat. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut dapat ditempuh dengan cara mengubah pola hidup yang boros
dalam pemakaian energi fosil, lalu dengan cara melakukan keluarga berencana,
dan menanamkan pendidikan cinta lingkungan. Dengan alternatif pemecahan masalah
tersebut diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang harmonis di negeri tercinta
Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Liong, Houw., 2010. Cara mengatasi krisis energi
dan sumber alam di dunia dan khususnya di Indonesia. http://sansteknologi.blogspot.com:
15 Maret 2016 13.18 WIB.
Andri., 2016. Mencari Solusi Dari Krisis Energi
Yang Mengintai. http://www.benergi.com: 15 Maret 2016 13.18 WIB.
Jayuz, Hisyam., 2013. 5 Hal Yang Perlu Dibenahi
di INDONESIA. http://www.hisyamjayuz.blogspot.com: 15 Maret 2016 13.17 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar